Banyak cara yang ditawarkan untuk
memulai sebuah bisnis. ada yang menawarkan kita sebagai seorang reseller,
distributor atau apalah namanya. Jika kita telaah lebih dalam maka kita akan
menemui sebuah konsep yang mendasar dalam dunia bisnis sekarang. Konsep
tersebut adalah MLM.
Ya, MLM atau yang lebih kita
kenal sebagai multi level marketing. Hampir setiap hari kita akan menemui MLM
dalam kehidupan kita sehari-hari secara sadar atau pun tidak sadar. Kebanyakan
MLM itu merebak di Negara berkembang. Sebut saja CNI, amway, oriflame dan
banyak lagi.
Lho kok bisa kita ini hidup dalam
sebuah sistem MLM? Padahal kita tidak pernah ikut dalam bisnis MLM. Coba kita
pikirkan MLM adalah sebuah sistem dimana produsen meminta konsumennya untuk
memasarkan produk mereka. Dan hal ini sering kita temui. Baik pada orang-orang
yang skeptic terhadap MLM ataupun orang – orang yang hidup dari MLM.
Sadarkah kah kita ketika kita
bekerja untuk orang lain maka kita akan termasuk kedalam sebuah jaringan? Dan
MLM itupun berkembang dari jaringan dari anggotanya. Orang-orang yang skeptic
pada MLM sering berkata bahwa kita hanya akan memperkaya orang yang menjadi
leader kita. Ada benar nya kata-kata mereka itu tapi apakah mereka pernah
berfikir bahwa ketika mereka bekerja pada sebuah organisasi bahwa mereka hanya
akan memperkaya sebagian orang yang ada dalam organisasi itu?
Menjadi seorang reseller pun akan
demikian. Kita secara langsung menjadi seorang marketer dari sebuah atau
beberapa produk yang ditawarkan. Baik itu berupa barang ataupun berupa jasa.
Sehingga kita harus pintar dalam memilah-milah produk yang akan kita jual. Oleh
karena itu kita harus cerdas dalam memilih MLM atau bisnis yang akan kita
jalani.
Ya, core dari sebuah bisnis
adalah “ini untuk itu”. Sehingga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih maka
kita harus memperluas jaringan kita. Nah, bertemu dengan kata jaringan maka
bisa diasumsikan kalau bisnis itu juga MLM yang berbasis pada jaringan.
Jadi ketika kita memutuskan untuk
menjalankan sebuah bisnis maka kita harus siap menerima dengan segala resiko
nya. Ada bisnis yang minim resiko ada pula bisnis yang beresiko besar. Seperti
hal yang yang pernah saya muat dalam artikel “Kiat memilih MLM”.
0 comments:
Post a Comment